Kamis, 15 Juli 2010

Cerita Tentang Komputer

October 26, 2008 · 4 Comments

Cerita Tentang Komputer

Oleh: Mula Harahap

Fisik komputer, yang dulu dikenal sebagai PC (personal computer) itu, baru saya lihat di pertengahan tahun 80-an. Tapi sebelumnya, melalui majalah-majalah luar negeri, saya memang sudah banyak membaca tentang kemungkinan perubahan gaya hidup dan gaya kerja yang akan terjadi akibat kehadiran komputer tersebut.

Komputer yang pertamakali saya lihat itu ada di ruangan salah seorang direktur dari perusahaan tempat saya bekerja. Karena dia seorang yang gemar akan hal-hal teknis, maka saya lihat dia asyik sekali dengan komputer tersebut. Ketika kami rapat anggaran, dia sendirilah yang memindahkan angka-angka yang kami bicarakan dari papan tulis ke komputer, untuk kemudian dihitung sendiri oleh komputer dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel yang rapih.

Tapi lama-kelamaan saya mendapat kesan bahwa direktur itu ingin memonopoli sendiri pengetahuannya tentang komputer. Sementara itu, dari majalah yang saya baca saya mendapat informasi, bahwa demi membudayakan komputer dalam waktu yang sesegera mungkin, perusahaan-perusahaan di AS justeru membagi-bagikannya secara cuma-cuma kepada pegawainya. Atau–kalau pun tidak membagikannya secara cuma-cuma–mereka mengkreditkannya secara lunak.

Didorong oleh keinginan untuk memiliki komputer, maka di dalam sebuah rapat saya menceritakan apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan AS tersebut, dan meminta agar kepada saya dan kawan-kawan yang berminat diberikan juga fasilitas kredit untuk memiliki komputer. Tapi dengan alasan yang tidak terlalu jelas gagasan saya ditolak mentah-mentah. Kata saya dalam hati, “Orang-orang ini lucu….”

Tapi salah seorang direktur lainnya mungkin memahami apa yang ada di kepala saya dan beberapa kawan, dan mencoba mencari jalan tengah. “Belajarlah dulu tentang komputer. Nanti, setelah kalian mahir, kami akan adakan….”

Dengan penuh semangat saya pun pergilah mengikuti kursus mengoperasikan komputer yang diselenggarakan oleh perusahaan bagi sejumlah karyawan. Kursus itu diselenggarakan di gedung sekolah PSKD sore hari, dua kali dalam seminggu. Kami diajari mengoperasikan program “Wordstar” yang rumit itu. Karena komputer hanya ada di PSKD dan hanya bisa disentuh dua kali dalam seminggu tentu saja saya selalu lupa apa yang telah diajarkan. Satu-satunya ajaran dari instruktur kursus itu yang saya ingat ialah, bahwa kalau langkah belajar mengoperasikan komputer sudah “kusut” maka tekanlah tuts “ctrl”, “alt” dan “del”. Matikan komputer, dan mulai lagi dari awal. (Dan di kemudian hari hal itu juga menjadi filsafat hidup saya. Kalau urusan kehidupan sudah mulai kusut, maka tekanlah tuts “ctrl”, “alt” dan “del”. Pergilah tidur atau lakukanlah hal-hal yang menyenangkan hati).

Ternyata setelah kami selesai kursus, komputer yang dijanjikan oleh perusahaan tak kunjung datang juga. Akibatnya saya jadi kehilangan selera dan semangat untuk belajar komputer. Bahkan. ketika itu, melihat dan membicarakan komputer pun saya sudah tidak suka. Tapi sementara itu di dalam hati saya tumbuh semacam dendam: Kalau saya menjadi direktur sebuah perusahaan, saya tidak akan mau bertindak lucu dan capek-capek mengoperasikan komputer. Saya akan berikan komputer kepada semua anak buah saya. Dan saya akan suruh mereka bekerja untuk saya.

Begitulah, kebetulan tidak lama setelah selesai mengikuti kursus komputer saya memutuskan berhenti dari perusahaan tempat saya bekerja. (Alasannya utamanya tentu saja bukan karena persoalan komputer). Kemudian saya mendirikan sebuah perusahaan sendiri.

Ketika perusahaan tersebut telah mulai bergulir dan keadaan keuangan telah membaik, maka hal pertama yang saya lakukan adalah membeli komputer untuk dioperasikan oleh seorang anak buah. Saya sendiri masih tidak tertarik untuk belajar dan menyentuh komputer. Tapi setiap kali perusahaan memiliki uang, saya selalu membeli komputer.

Puncak kepuasan sekaligus kegilaan saya ialah ketika pada suatu saat hampir seluruh karyawan (8 orang)–kecuali supir dan tukang sapu–memiliki komputer di atas mejanya. Sementara itu saya masih tetap melakukan pekerjaan dengan mesin tik tua kesayangan saya.

Orang-orang yang datang ke kantor saya selalu menertawakan saya. “Belajarlah memakai komputer….”

“Untuk apa?” kata saya. “Tokh sudah ada anak buah yang akan melakukannya.”

Harus saya akui ketika saya menanggapi saran orang-orang itu di dalamnya ada terselip sisa perasaan marah dan “dendam” karena tidak diizinkan memegang komputer beberapa tahun yang lalu.

Begitulah pekerjaan menulis atau mengedit surat dan naskah selalu saya lakukan dengan pulpen untuk kemudian saya berikan kepada anak buah.

Di kemudian hari saya mulai belajar mengirim e-mail. Dan kemudian saya tahu bahwa di kotak compose itu saya bisa menulis berpanjang-panjang. Karena itu kalau saya harus menulis makalah, notulen dsb saya melakukannya di sana. Kemudian tulisan itu akan saya kirim ke e-mail anak buah saya untuk diolah lebih lanjut. Atau kepada anak buah akan saya katakan, “Coba kau pindahkan dulu tulisan ini ke komputermu….”

Harus saya akui sampai sekarang saya hanya tahu mengirim surat lewat program Yahoo atau Google. Saya tidak tahu bagaimana caranya mengirim surat lewat progam e-mail yang ada di Microsoft

Orang-orang selalu menganjurkan saya agar belajar mengetik di Microsoft. Tapi entah mengapa waktu itu saya benci sekali melihat figur dari paper-clip yang menyerupai orang dan matanya besar itu, dan yang selalu naik-turun di monitor seolah-olah mengejek saya.

Di kemudian hari barulah saya belajar mengetik di Microsoft. (Kemana figur dari paper-clip yang bola matanya besar itu?). Tapi penguasaan saya masih sangat sederhana. Saya hanya bisa mengetik dan men-save. Saya tidak tahu membesar-kecilkan type size dan mengatur marjin. Karena itu setiap kali selesai mengetik saya harus minta bantuan orang lain untuk menyajikan tampilan yang lebih manis. (Lebih jauh silakan dibaca di posting “The Confession of a Gaptek
Man”).

Tapi lambat-laun perasaan marah dan benci untuk menjamah komputer mulai hilang. Saya belajar untuk membuat blog dengan WordPress, dan saya belajar Facebook. Harus saya akui penguasaan saya masih sangat elementer sekali. Saya masih kepingin mempelajari berbagai kemudahan yang ditawarkan Microsoft (Power Point, Office dsb).

Saya masih kepingin mempelajari program mengolah gambar dan filem digital. (Page saya WordPress dan Facebook itu hanya penuh dengan tulisan. Dia perlu dipermanis sedikit dengan gambar-gambar). Kini setiap kali pergi ke toko buku saya selalu membeli satu-dua buku tipis tentang mengoperasikan komputer. Tapi saya tidak tahu kapan saya harus mempelajari semua itu.

Setahun yang lalu sebagai kenang-kenangan atas berakhirnya pengabdian sebagai pengurus, IKAPI menghadiahkan saya sebuah laptop. Walaupun program yang saya kuasai hanyalah
mengetik ala kadarnya di Microsoft Words, mengirim surat melalui Yahoo dan Google, mengoperasikan WordPress dan Facebook, tapi kini kemana-mana saya selalu membawa laptop.

Saya memang tidak sekonyol dulu lagi ketika menulis dengan pulpen atau mesin tik Royal. Kini kalau saya sudah selesai menulis sebuah konsep surat, laporan, makalah, dsb saya tinggal berkata kepada anak buah atau orang-orang di sekitar saya, “Bawa dulu flash-disk kau kemari. Tolong buat dia jadi lebih manis….” [.]

Categories: Kehidupan Diri Sendiri
Tagged: , , ,

4 responses so far ↓

  • Rafina Harahap // October 26, 2008 at 9:48 pm | Reply

    Di kafe, acapkali aku melihat anak-anak muda membawa laptop tercanggih, namun ketika diam-diam aku mengintip sembari lewat (iseng banget yah?), masya yahweh, laptop secanggih itu cuma dipake buat chatting!

    Ketika trend Harry Potter, dengan demonstratif mereka membacanya di kafe dengan menonjolkan sampulnya. Kadang terpikir untuk usil bertanya, “Gak pernah baca buku sebelumnya ya? Kok norak bener seh?” Tentu cuma dalam hati saja, karena pada dasarnya aku tidak tegaan :-)

    Pada akhirnya, secanggih apapun alat-alat tsb, toh yang terpenting adalah isinya. Apa gunanya punya laptop model terbaru, tapi tidak bisa menulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar?

    Aku ikut banyak milis, mulai dari milis fashion hingga agama, dan betapa menyedihkan kemampuan orang-orang muda ini dalam menuangkan pikiran. Bahkan ada yang menulis tanpa paragraf, padahal ia menulis lebih dari 1 halaman A4. Dan buruknya kemampuan menulis dan berdiskusi ini juga terjadi di milis sebuah parpol yang dengan angkuhnya mengaku punya lebih dari 300 doktor :-(

  • Sonya Rapinta Manalu // November 18, 2008 at 11:14 am | Reply

    Wah amang, jangan2 amang bisa menyaingin para pakar neh dengan otodidak komputernya… hehhehehheheheh

    Yang lebih menarik lagi amang, kadang tampa kita sadari kita memiliki fasilitas lengkap tapi ga bisa menggunakan fitur2 yang ada didalmnya….

    Seperti kata saudari Rafina…. Labtop canggih tapi dipake hanya untuk chatting….. ato handphone dengan seri keluaran terbaru yang super canggih tapi dipake hanya untuk nerima telepon dan sms saja.
    Yah klo kami bilangnya “life style, yang penting gaya…”
    Hehehhehehhehehhehehe……

  • rachmad // December 24, 2008 at 9:31 am | Reply

    Betul betul ironis sekali. Di jaman yang serba maju saat ini komputer-komputer yang canggih di tangan orang yang gaptek. Banyak teman-teman saya seperti itu bawa laptop canggih tapi tidak bisa mengoperasikannya. Kalau ditanya, yang penting buat gaya, biar disebut hightech

  • bunga desa // June 12, 2009 at 11:27 am | Reply

    Sorry nih, kawan, bukan maksudnya spamming tapi cuma menyampaikan kabar gembira, nih…Ada lomba blog hadiahnya Notebook ACER Aspire dan banyak hadiah lainnya juga seperti Netbook Advan, Kamera Digital, modem HSPDA, dan ratusan USB Flash Drive.

    Caranya gampang, kamu gak disuruh ngebuat blog dengan tampilan yang macem-macem, tapi kamu cuman disuruh menulis dan mereview produk-produk.

    Untuk lebih jelasnya, klik disini untuk melihat ketentuannya

    Buruan sebelum pendaftaran ditutup!!

Leave a Comment

Selasa, 13 Juli 2010

fsghfhfh
Jadwal Imunisasi / Vaksinasi

Memberikan suntikan imunisasi pada bayi anda tepat pada waktunya adalah faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi anda. Yakinlah bahwa dengan membawa bayi anda untuk melakukan imunisasi adalah salah satu yang terpenting dari bagian tanggung jawab anda sebagai orang tua. Imunisasi (atau “vaksinasi”) diberikan mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak. Imunisasi biasanya diberikan selama waktu pemeriksaan rutin ke dokter atau klinik.


Imunisasi yang diwajibkan
Vaksinasi
Jadwal pemberian-usia
Booster/Ulangan
Imunisasi untuk melawan
BCG
Waktu lahir
--
Tuberkulosis
Hepatitis B
Waktulahir-dosis I
1bulan-dosis 2
6bulan-dosis 3
1 tahun-- pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep B.
Hepatitis B
DPT dan Polio
3 bulan-dosis1
4 bulan-dosis2
5 bulan-dosis3
18bulan-booster1
6tahun-booster 2
12tahun-booster3
Dipteria, pertusis, tetanus, dan polio
campak
9 bulan
--
Campak

Imunisasi yang dianjurkan:
Vaksinasi
Jadwal pemberian-usia
Booster/Ulangan
Imunisasi untuk melawan
MMR
1-2 tahun
12 tahun
Measles, meningitis, rubella
Hib
3bulan-dosis 1
4bulan-dosis 2
5bulan-dosis 3
18 bulan
Hemophilus influenza tipe B
Hepatitis A
12-18bulan
--
Hepatitis A
Cacar air
12-18bulan
--
Cacar air

Yang harus diperhatikan, tanyakan dahulu dengan dokter anda sebelum imunisasi jika bayi anda sedang sakit yang disertai panas; menderita kejang-kejang sebelumnya ; atau menderita penyakit system saraf.

Imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang akan menjaga kesehatan anak anda. Kebanyakan dari imunisasi ini adalah untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Walaupun pengalaman sewaktu mendapatkan vaksinasi tidak menyenangkan untuk bayi anda (karena biasanya akan mendapatkan suntikan), tapi rasa sakit yang sementara akibat suntikan ini adalah untuk kesehatan anak dalam jangka waktu panjang.

.
Perawatan Payudara Selama Kehamilan.
www.infoibu.com
Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.


Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:

Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.

Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.

Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.

Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.

© Dr.Suririnah-www.infoibu.com
© Hak cipta pada www.infoibu.com. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang menyalin, mempublikasikan, meng-copy isi situs tanpa seizin Infoibu.com. Infoibu.com tidak bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan informasi bila dipublikasikan diluar Infoibu.com. www.infoibu.com memberikan panduan informasi kesehatan keluarga anda, yang semata sebagai penyebaran informasi dan edukasi, yang tidak merupakan dasar diagnosa, pengobatan dan perawatan. Tetaplah berkonsultasi kepada dokter anda untuk menjalani pengobatan dan perawatan kesehatan. Pemakaian Informasi di situs ini diluar tanggung jawab penerbit www.infoibu.com.
ASI EksklusifSeorang ibu sedang berkampanye ASI eksklusif:Sebelum bayi usia 4 bulan ebaiknya tidak usah ditambah susu botol dulu. Usahakan hanya ASI eksklusif sampai minimal 4 bulan, kalau bisa 6 bulan itu bagus sekali. Kalau bayi terlihat masih kurang kenyang, jangan segera diberi susu botol. Sebaiknya kita ibunya yang mengusahakan produksi ASI bisa meningkat dan mencukupi si bayi.Ini tips dari aku yang sukses ASI eksklusif sampai 4 bulan walaupun ASI-ku tidak termasuk yang berlimpah dan sukses KB alamiah sampai si kecil 7 bulan. 1. Susui bayi sesering mungkin. Payudara kanan dan kiri. Jangan dijadwalkan. Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin sering dihisap, maka semakin banyak berproduksi. 2. Pompa payudara sehabis menyusui. Payudara yang kosong akan semakin mempercepat produksi ASI.3. Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke kanan, dan sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit pertama justru banyak mengandung lemak yang dapat mengenyangkan bayi. Jangan lakukan posisi menyusui tiduran sampe ketiduran kalau ibus punya kebiasaan tidur "pingsan". Bisa2 bayinya ketindihan dan gak bisa bernafas.4. Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa air putih, jus buah, susu rendah lemak, kuah makanan. Makanannya usahakan banyak sayur hijau dan makanan laut. Daun katuk segar lebih cepat menghasilkan daripada suplemen seperti Pro ASI atawa Lancar ASI. Jangan pikirkan diet dulu. Melangsingkan tubuh bisa dilakukan kapan saja sementara menyusui waktunya cuma sebentar sementara manfaat baiknya untuk bayi adalah untuk kecerdasan dan daya tahan tubuhnya.5. Minum madu juga sangat bermanfaat 6. Ibu harus cukup istirahat dan jangan stres! Stres bikin ASI mendadak kering.7. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan masukkan ke botol untuk diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak dianjurkan paling tidak sampai usia bayi 6 bulan sebab dapat mengganggu perkembangan sistem syaraf dan struktur tulang kepala. 8. Ini yang paling penting, yaitu RASA PERCAYA DIRI bahwa kita MAMPU untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita yaitu ASI.Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan cara caesar. Bayi "caesar" mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum khirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan ASI, maka dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi rasa akit yang diderita bayi. [Fn]
HIV




?Human immunodeficiency virus

Klasifikasi virus
Kelas:
Kelas VI (ssRNA-RT)
Famili:
Retroviridae
Genus:
Lentivirus
Spesies
Human immunodeficiency virus 1
Human immunodeficiency virus 2

International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Codes
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10
B20-B24
ICD-9
042-044
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid.[1]

Perkenalan
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).


The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses.(click on image for a detailed description.)
HIV adalah anggota dari genus lentivirus [1], bagian dari keluarga retroviridae [2] yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia).
Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF).
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan.
47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.
Penularan
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV [4].
Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah. [5].
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

Struktur
HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"


Rujukan
^ (en) Thyroid hormone: a "prime suspect" in human immunodeficiency virus (HIV/AIDS) patients?. Department of Human Physiology, College of Medical Sciences, University of Jos; Amadi K, Sabo AM, et al.. Diakses pada 31 Maret 2010
^ (en) The Circulating Recombinant Forms (CRFs). Los Alamos National Laboratory. Diakses pada 2 April 2010
Teknik dan Cara Melahirkan
Ternyata teknik bersalin per vaginam yang konvensional tidak melulu dengan cara setengah berbaring seperti yang kita kenal selama ini. Menurut dr. Alfiben, SpOG., dari rumah sakit Hospital Cinere persalinan per vaginam mengenal empat teknik bersalin."Semua teknik itu tidak ada yang sulit. Justru dengan teknik-teknik itu ibu akan semakin mudah dan nyaman menjalani proses bersalin." Karena itu, lanjut Alfiben, Ibu bisa menentukan sendiri, yang mana sih teknik bersalin yang paling sreg buat dirinya."Apa saja sih teknik persalinan per vaginam itu? Berikut penjelasan Alfiben dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi ibu untuk menentukan gaya persalinan mana yang paling sreg.TEKNIK SUNTIK/TANPA RASA SAKITPersalinan dengan teknik ini menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit yang disuntikkan pada ibu sebelum persalinan terjadi. Teknik ini mempunyai beberapa cara:* Bius epiduralBius ini akan mematikan rasa pada saraf di tulang belakang yang kemudian menjalar ke perut. Cara pemberiannya, bius lokal dengan dosis rendah akan disuntikkan ke bagian bawah punggung untuk mematikan rasa melalui kateter epidural. Efeknya akan terasa terus hingga beberapa jam. Bius tersebut dapat ditambahkan tiap beberapa jam lewat kateter yang sama.* Bius SpinalSpinal artinya tulang belakang. Pada teknik ini, jarum disuntikkan ke dalam cairan susunan saraf tulang belakang. Bius dosis rendah dimasukkan, dan jarum dikeluarkan. Efeknya lebih cepat dibanding epidural, dapat bertahan sampai 4 jam.* Intrathecal Labor Analgesia (ILA)Bius ini adalah yang terbaru dan paling aman. Pemberian bius ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. Kendati ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri. Caranya memang hampir mirip dengan teknik anestesi regional (epidural), tapi ada perbedaan yang cukup mencolok antara ILA dan epidural. Epidural memakai dosis obat cukup tinggi dan disuntikkan ke ruangan sebelum mencapai selaput otak. Kekurangannya otot-otot ibu terpengaruh obat bius sehingga saat mengejan, kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian saraf yang "diblok".Dalam teknik ILA, dosis obat bius yang digunakan hanya sepersepuluh obat epidural. Jarum suntiknya pun lebih lembut dan dimasukkan langsung ke dalam selaput otak. Asal tahu saja, di dalam selaput otak tidak ada pembuluh darah sehingga obat bius tidak menyebar. ILA juga hanya memblok rasa nyeri saja tanpa memblok motorik ibu. Ini berarti obat bius tidak akan memengaruhi otot-otot tubuh ibu. Bahkan, setelah diberi ILA, ibu hamil tetap bebas berjalan-jalan.Kekuatan efek ILA pun lebih lama dari epidural. Jika masa kerja epidural hanya 1-2 jam, ILA antara 10-12 jam. Efeknya epidural setiap 2 jam harus ditambah. Ini berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus sehingga membuka peluang untuk masuk ke dalam sirkulasi darah dan pada akhirnya masuk ke dalam tubuh janin. Akibatnya, janin bisa terpengaruh, misalnya, saat lahir akan terlihat mengantuk. Sedangkan ILA hanya bekerja di susunan saraf pusat ibunya.Lalu apa kelemahan ILA? Karena dosisnya kecil maka masa kerjanya terbatas. Lantaran itulah, ILA baru disuntikkan setelah pembukaan 3. Ini yang paling ideal, baik bagi pasien maupun persalinannya. Jadi kalau persalinannya lebih dari 10 jam, maka hal ini masih bisa teratasi.KONVENSIONALTeknik ini sekalipun konvensional, tapi ada beberapa yang belum banyak orang ketahui. Dengan adanya referensi ini tentu ibu akan semakin banyak pilihan untuk menentukan cara yang mana yang paling baik. Berikut adalah aneka cara bersalin konvensional:* BerbaringKalangan medis akrab menyebutnya dengan posisi litotomi. Pada posisi ini, ibu dibiarkan telentang seraya menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Keuntungan posisi ini, dokter bisa leluasa membantu proses persalinan. Pasalnya jalan lahir menghadap langsung ke dokter/bidan, sehingga dokter/bidan lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. Lainnya, waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat.Selain itu, tindakan episiotomi bisa dilakukan lebih leluasa, sehingga pengguntingannya bisa lebih bagus, terarah, serta sayatannya bisa diminimalkan. Begitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih gampang dipegang dan diarahkan. Dengan demikian, bila ada perubahan posisi kepala, bisa langsung diarahkan menjadi semestinya.Kekurangan dari cara bersalin konvesional ini, letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.Untuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan lengkap, dokter meminta pasien untuk berbaring ke kiri dan atau ke kanan. Dengan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak terhambat.* Berbaring MiringCara ini memang tidak lazim dilakukan ibu-ibu di Indonesia. Jika memilih cara ini ibu harus berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini akrab disebut posisi lateral.Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain.Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan. Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.* JongkokWalau tidak lazim pada orang Indonesia bagian barat, cara bersalin jongkok sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami bagi ibu di beberapa suku di Papua dan daerah lainnya. Oleh karena memanfaatkan gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Sementara bayi pun lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran karena berbagai keunggulan tersebut, beberapa tempat bersalin di Jakarta menerapkan posisi persalinan ini untuk membantu pasiennya.Kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang membuat kepala bayi cedera. Soalnya, tubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa meluncur cepat ke bawah. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.Untuk sebagian dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.* Setengah dudukPosisi yang paling umum diterapkan di berbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsung optimal.Kendati begitu, posisi persalinan ini bisa memunculkan kelelahan dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.
Hypno-birthing
Melahirkan Alami Tanpa Sakit
-->« Anensefali
Berhasil Normal setelah Caesar »
Manfaat Senam Hamil
Dikirim oleh Evariny A. untuk Seputar Kehamilandikunjungi: 52514 kali, 4 hari ini
Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan olah tubuh sesuai takaran. Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari, menurunkan stres akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil, disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut kian membesar dan lain-lain. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dn intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.
Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.
Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.
Kapan dianjurkan mengikuti senam hamil? Jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas, lakukan senam hamil, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.
Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat.
Bagaimana gerakan dasar senam hamil? Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti di rumah:
Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan santai. Lakukan sebanyak mungkin dalam posisi sehari-hari
Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dengan badan sejajar lantai.Lakukan gerakan ini: Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali
Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan/kiri, selanjutnya turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi 5-10 menit atau sesuai kekuatan ibu hamil
Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi), lutu kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal). Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri letakkkan di belakang
Bernaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, bawah kepala diberi bantal, demikian juga bawah perut agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, atur nafas dengan berirama.
Berbaring telentang, pegang kedua lutut dengan kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan berikut: Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin, ketupkan. Mengejanlah seperti buang air besar, gerakan badan ke bawah dan ke depan. Setelah tak dapat menahan lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali dengan interval 2 menit.